Ranggonseni.com, - Dilansir dari kanal Youtube RSTV pada Jumat (24/11/2023) oleh Lebe Karyoto, sekaul kanda, setelah Alas Kedung Penjalin selesai dibabad, Nampa Baya menempati sebelah utara dan Lapda Kriya menempati sebelah selatan. Menurut hukum adat, saudara tua mendapatkan warisan tanah sebelah utara, sedang saudara muda mendapatkan sebelah selatan.
Gelise wong kanda, Nampa Baya kemudian menikah dengan Ratna Pengasih. Istrinya adalah orang yang mempunyai perangai welas asih. Sedang Nampa Baya adalah ahli senjata, seorang pande besi yang bisa membuat perkakas perang.
Untuk menjalankan amanat orangtua, suami istri kemudian membuat peguron. Sebuah padepokan untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Metode dakwah yang digunakan adalah lewat pendekatan budaya.
Suami yang mendalang, istrinya yang menjadi sinden. Pada suatu ketika dalam lakon ‘Ketepeng Reges’, Nyi Ageng Pecuk menolak lamaran Dalem Dermayu. Lalu, ia melarikan diri bersama Asmajati.
Sebagai buronan mereka berdua dikejar-kejarlah oleh Polmark Dermayu yang dipimpin oleh Ki Geden Singaraja. Sesampainya di Alas Kedung Penjalin, mereka meminta tolong kepada Nampa Baya dan Ratna Pengasih.
Mereka berdua kemudian disembunyikan. Pasukan Dermayu kehilangan jejak. Setelah kepergian pasukan, Nyi Ageng Pecuk dan Asmajati masuk Islam. Dan berjanji akan sudi mampir lagi untuk belajar agama setelah masalah yang dihadapi sudah beres.
“Kula sudi mampir teng padukuhan puniki malih, sapa bae wonge sing mampir mene bakal sudi lan betah”.
Maka setelah ramainya jagat, padukuhan ini dikenal dengan nama Desa Sudimampir. Siapa pun yang main kesini pasti betah dan menginginkan untuk kembali.
Seriwayat lain mengatakan Nampa Baya melakukan upaya dengan membuka warung wedang. Adiknya Lapda Kriya sebagai pelayan warungnya.
Dikarenakan Nyi Lapda Kriya mempunyai wajah yang cantik jelita, banyak pria mau datang ke warungnya hingga mau singgah dan menetap di Alas Kedung Penjalin.
Lantaran ingin mencicipi wedang buatan Lapda Kriya sehingga sudi mampir dan singgah, kemudian pedukuhan itu diberi nama Desa Sudimampir.
Demikianlah riwayat tentang asal-usul Desa Sudimampir Balongan. Wonten laler wilis, pentelas-pentelis, ya wis. Bener orane, mung sederma nyeritakena. Bobade kula bobade sing dongengna. (Meneer Pangky/RS)***
Baca konten lainnya di Google News
