Ranggonseni.com - Sekaul kanda, Taman Banjar Indah di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, dulunya adalah tempat petilasan Pangeran Surya Negara dari Kesultanan Kesepuhan Cirebon.
Suatu waktu Sultan Matangaji memerintahkan Pangeran Surya Negara untuk mengatasi banjir di Kawasan Sungai Longgagastina. Setibanya di lokasi, Surya Negara melihat kerusakan luar biasa setelah dihantam banjir bandang itu.
Gelise wong dongeng, Surya Negara memutuskan untuk membuat sebuah bendungan.
Akibat kekurangan tenaga kerja, ia berinisiatif untuk meminta bala bantuan kepada Nyi Ayu Kelir di Desa Kedokan.
Sambil menantikan datangnya bala bantuan, Surya Negara dan pasukannya memulai saja proyek besar itu.
Di Desa Kedokan Nyi Ayu Kelir sedang memberikan informasi tentang lokasi Sungai Longgagatisna yang ada di dekat Jembatan Petakan.
Ki Ratim dan 40 orang lainnya segera berangkat menuju lokasi bendungan tersebut.
Proyek bendungan itu akan rampung. Namun, bala bantuan yang dijanjikan tak kunjung-kunjung datang.
Barulah ketika pekerjaan telah selesai bantuan yang ditunggu-tunggu itu pun datang. Tentu saja Surya Negara kecewa dan kesal.
Kekesalan itu masih bisa ditahan karena menghormati Nyi Ayu Kelir. Bala bantuan yang datang disambut dengan baik.
Setelah menyambut Ki Ratim dan rombongan, Surya Negara pamit ingin menunaikan ibadah salat ashar.
Selesai salat, Surya Negara melihat Ki Ratim dan rombongan sedang ikut makan bersama prajuritnya.
Melihat tingkah laku mereka yang tidak punya sopan santun, murkalah Surya Negara. Emosinya sudah tidak bisa ditahan lagi.
Ki Ratim dan rombongan dimarahi. Yang tidak punya sopan santun, pemalas, melawan perintah raja, datang terlambat pula. Surya Negara lalu mengutuk mereka menjadi kera.
"Kalian mulai saat ini bukan manusia lagi, tapi menjadi kunyuk. Dan tempat tinggal kalian saya beri nama Buyut Banjar".
Demikianlah kisah manusia menjadi kera di Situs Buyut Banjar Indah. Kera-kera itu turun-temurun hidup berkoloni di taman tersebut.
Mendapat makan dari pengunjung yang datang dan melaksanakan 'nadar kaul'. (Meneer Pangky/RS)***
Baca kabar lainnya di Google News
Baca kabar lainnya di Google News